Minggu, 12 Juni 2011

Sejarah Majalengka bag.1

JAMAN HINDU
1. Kerajaan Hindu di Talaga
a. Pemerintahan Batara Gunung Picung
Kerajaan Hindu di Talaga berdiri pada abad XIII
Masehi, Raja tersebut masih keturunan Ratu Galuh
bertahta di Ciamis, beliau adalah putera V, juga
ada hubungan darah dengan raja-raja di
Pajajaran atau dikenal dengan Raja Siliwangi.
Daerah kekuasaannya meliputi Talaga, Cikijing,
Bantarujeg, Lemahsugih, Maja dan sebagian
Selatan Majalengka.
Pemerintahan Batara Gunung Picung sangat baik,
agam yang dipeluk rakyat kerajaan ini adalah
agama Hindu.
Pada masa pemerintahaannya pembangunan
prasarana jalan perekonomian telah dibuat
sepanjang lebih 25 Km tepatnya Talaga–
Salawangi di daerah Cakrabuana.
Bidang Pembangunan lainnya, perbaikan
pengairan di Cigowong yang meliputi saluran-
saluran pengairan semuanya di daerah Cikijing.
Tampuk pemerintahan Batara Gunung Picung
berlangsung 2 windu.
Raja berputera 6 orang yaitu :
- Sunan Cungkilak
- Sunan Benda
- Sunan Gombang
- Ratu Panggongsong Ramahiyang
- Prabu Darma Suci
- Ratu Mayang Karuna
Akhir pemerintahannya kemudian dilanjutkan
oleh Prabu Drama Suci.
b. Pemerintahan Prabu Darma Suci
Disebut juga Pandita Perabu Darma Suci. Dalam
pemerintahan raja ini Agama Hindu berkembang
dengan pesat (abad ke-XIII), nama beliau dikenal
di Kerajaan Pajajaran, Jawa Tengah, Jayakarta
sampai daerah Sumatera. Dalam seni pantun
banyak diceritakan tentang kunjungan tamu-tamu
tersebut dari kerajaan tetangga ke Talaga, apakah
kunjungan tamu-tamu merupakan hubungan
keluarga saja tidak banyak diketahui.
Peninggalan yang masih ada dari kerajaan ini
antara lain Benda Perunggu, Gong, Harnas atau
Baju Besi.
Pada abad XIIX Masehi beliau wafat dengan
meninggalkan 2 orang putera yakni:
- Bagawan Garasiang
- Sunan Talaga Manggung
c. Pemerintahan Sunan Talaga Manggung
Tahta untuk sementara dipangku oleh Begawan
Garasiang,.namun beliau sangat mementingkan
Kehidupan Kepercayaan sehingga akhirnya tak
lama kemudian tahta diserahkan kepada adiknya
Sunan Talaga Manggung.
Tak banyak yang diketahui pada masa
pemerintahan raja ini selain kepindahan beliau dari
Talaga ke daerah Cihaur Maja.
d. Pemerintahan Sunan Talaga Manggung
Sunan Talaga Manggung merupakan raja yang
terkenal sampai sekarang karena sikap beliau
yang adil dan bijaksana serta perhatian beliau
terhadap agama Hindu, pertanian, pengairan,
kerajinan serta kesenian rakyat.
Hubungan baik terjalin dengan kerajaan-kerajaan
tetangga maupun kerajaan yang jauh, seperti
misalnya dengan Kerajaan Majapahit, Kerajaan
Pajajaran, Kerajaan Cirebon maupun Kerajaan
Sriwijaya.
Beliau berputera dua, yaitu :
- Raden Pangrurah
- Ratu Simbarkencana
Raja wafat akibat penikaman yang dilakukan oleh
suruhan Patih Palembang Gunung bernama
Centangbarang. Kemudian Palembang Gunung
menggantikan Sunan Talaga Manggung dengan
beristrikan Ratu Simbarkencana. Tidak beberapa
lama kemudian Ratu Simbarkencana membunuh
Palembang Gunung atas petunjuk hulubalang
Citrasinga dengan tusuk konde sewaktu tidur.
Dengan meninggalnya Palembang Gunung,
kemudian Ratu Simbarkencana menikah dengan
turunan Panjalu bernama Raden Kusumalaya Ajar
Kutamanggu dan dianugrahi 8 orang putera
diantaranya yang terkenal sekali putera pertama
Sunan Parung.
Bersambung...
Artikel ini diambil dari
benaloe.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar